Skip to main content

Cara mengatasi batuk pilek pada bayi


Bagi seorang ibu, menjaga anak dari serangan penyakit adalah hal yang harus dilakukan. Sampai titik darah penghabisan, ibu akan mencari cara bagaimana anaknya akan tetap sehat seiring dengan tumbuh kembang bayi.

Manun terkadang batuk dan pilek datang secara tiba-tiba. Penyakit ini sering terjadi pada Balita maupun Batita. Penyakit ini sering membuat seorang ibu resah, khususnya ibu baru, karena bayi menjadi lewel, nangis dll.

Lalu apa yang harus dilakukan saat bayi mengalami batuk pilek?. Pertama, ibu jangan panik, karena bayi mempunyai sistem imun yang mudah sekali beradaptasi. Secara alami sistem imun bayi akan melawan penyati.

Namun apabila bayi menunjukan tanda-tanda sesak nafas, bernafas seperti orang kecapean serta terjadi demam, sebaiknya segera hubungi dokter.

Berikut batuk menurut jenisnya yang harus diwaspadai:

 1. Batuk Croup. Batuk Croup membuat bayi sulit bernafas. Hal ini dikarenakan laring dan saluran pernafasan mengalami pembengkakan. Biasanya gejala yang muncul adalah demam, terdapat ingus dalam hidung, serta batuk seperti menggonggong.

2. Batuk Rejan. Jenis batuk ini dipengaruhi oleh infeksi bakteri yang berlengaruh pada saluran udara dan paru-paru. Awalnya batuk ini disertai dengan flu dan demam ringan yang kemudia menjadi batuk kering.

3. Brochiolitis, adalah infeksi yang disebabkan oleh cuaca dingin. Biasanya terjadi pada tahun pertama. Penyebabnya adalah infeksi saluran pernafasan dan berlendir, sehingga bayi menjadi kesulitan bernafas. Gejala yang muncul adalah ingusan, batuk kering, pilek, dan batuk Croup.

Gejala batuk pada bayi biasanya disertai dengan gejala-gejala lain, seperti:

1. Demam.
2. Sakit tenggorokaan
3. Kehilangan nafsu makan
4. Hidung tersumbat
5. Mata merah
6. Terjadi gangguan getah bening

Lalu bagaimana cara mengatasi batuk pada bayi?. Sebaiknya ibu terus perhatikan gejala-gejala yang muncul serta mencoba cara sebagai berikut:

1. Menjaga cairan tubuh bayi.
Menjaga cairan tubuh bayi sangatlah dianjurkan bagi bayi yang sedang batuk, pilek, dan disertai demam. Untuk bayi diatas 6 bulan atau masa MPASI, boleh diberikan sup ayam, sedikit air putih, dan ASI. Untuk bayi dibawah 6 bulan, berikan ASI ekstra.

2. Berikan sedikit madu pada bayi berusia 1 tahun keatas.
Madu memiliki kandungan antibakteri, antioksidan serta vitamin C yang baik bagi kesehatan. Memberikan sedikit madu dapat meringankan batuk pilek pada bayi. Berikan setengah sendok teh sebelum tidur.

3. Posisikan kepala bayi lebih tinggi.
Saat tidur hidung bayi tersumbat karena pilek, membuat bayi rewal pada malam hari. Biasanya pada orang dewasa kalau sedang hidung buntu, akan tidur dengan bantal bertumpuk atau posisi kepala lebih tinggi dari badan. Hal ini juga bisa dipraktikan pada bayi.

4. Istirahat yang cukup
Istirahat adalah moment dimana tubuh kembali normal setelah seharian mengalami tegang dll. Pada saat istirahat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Begitu pula pada bayi. Namun, pada saat batuk dan pilek pada bayi, bayi akan lebih susah tidur. Ibu harus tetap memastikan bayi mendapatkan istirahat yang cukup.

5. Berikan obat
Pemberian obat seperti paracetamol khusus untuk bayi atau ibuproven untuk bayi, dapat dilakukan. Sebelum memberikan obat baca aturan pakai.

6. Terapi uap dapat dilakukan
Terapi uap atau memberikan uap pada bayi dapat meringankan hidung tersumbat dan batuk. Caranya masaklah air panas, taruhlah pada ember, dekatkan pada bayi anda diatasnya beberapa menit.

Apabila tidak juga reda, atau pilek dan batuk semakin parah, maka minta pertolongan dokter atau pergi kebidan terdekat.


Sumber: http://www.babycentre.co.uk/a1050293/coughs 


Comments

Popular posts from this blog

Cara Mudah Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Ruam Popok Pada Bayi Bagi ibu yang memiliki bayi, popok menjadi kebutuhan utama. Ada dua jenis popok bayi, yaitu sekali pakai, dan dapat dipakai berkali-kali. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Namun penggunaan popok bayi tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan ruam pada bayi. Gejala ruam yang disebabkan oleh popok biasanya timbul berjak merah dan hangat bila disentuh. Dalam tahap yang serius timbul bintik-bintik yang mengeluarkan cairan. Biasanya banyi menjadi rewel dan menangis terus. Faktor Penyebab Ruam Popok Berikut faktor yang mempengaruhi terjadinya ruam pada bayi : Alergi terhadap popok tertentu. Popok terlalu basah dan kotor dalam jangka waktu pemakaian yang lama. Terjadi infeksi jamur. Terjadi infeksi bakteri. Bayi mengalami diare. Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Popok? Berikut cara mengatasi ruam popok pada bayi: 1. Cek Popok Secara Rutin Lakukan pengecekan pada popok bayi setiap saat. Apakah popok sudah terlalu basah atau kotor ka...

Tips Memberikan Makanan Pendamping ASI Pada Bayi

Makanan Pendamping Asi (MP ASI) Pada saat bayi menginjak usia 6 bulan, aktivitas bayi mulai bertambah, seperti mengangkat kepala, menjulurkan lidah, mengangkat kaki, dll. Oleh karena itu perlu gizi tambahan selain ASI. Memberikaan makanan pendamping ASI (MP ASI) pada usia 6 bulan adalah waktu yang tepat. Jika memberikan MP ASI pada bayi terlalu dini, ditakutkan berhenti menyusu terlalu dini. Dan apabila MP ASI diberikan pada usia lebih dari 6 bulan ditakutkan bayi kekurangan gizi. Menurut WHO ada 4 syarat MP ASI yang baik dan benar, yaitu; Tepat waktu (saat ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi). Ade kuat (mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, baik makro maupun mikro nutrien). Diberikan dengan benar (tekstur makanan sesuai usia, diberikan dengan metode responsive Feeding. Aman, (disiapkan secara higienis dan diberikan ke bayi dengan tangan dan perlengkapan makan yang bersih. Untuk memberi MP ASI pertama kali pada bayi, sebaiknya ibu kenalkan dulu MP ASI sedikit demi sedikit....

Cara menangani demam pada bayi

Demam pada bayi Sebuah laporan dunia kesehatan yang ditulis oleh Harvard Health Publication, menyatakan bahawa demam adalah sesuatu yang baik bagi tubuh kita, karena demam menandakan bahwa tubuh kita telah melawan infeksi yang menjangkit tubuh kita. Namun damam yang tinggi tidak boleh kita selelekan, sebab demam yang tinggi juga sebagai pertanda buruk bagi kesehatan, karena didalam tubuh kita ada sesuatu yang asing dan membahayakan bagi kita, terlebih bagi bayi kita. Kemudian bagaimana kalau demam tinggi dibiarkan?. Demam Yang Tinggi Suhu normal tubuh seseorang berkisar 36 sampai 37 drajat selsius. Namun suhu tubuh seseorang dapat berubah seirang dengan kondisi tubuh. Biasanya suhu tubuh seseorang akan berubah sesuai suhu lingkungan, infeksi virus, inveksi bakteri, bahkan karena sel-sel abnornal seperti kanker dan tumor. Oleh karena itu jika demam melebihi suhu normal tubuh, sebaiknya waspadalah. Biasanya demam lebih sering terjadi pada bayi. Demam pada bayi, menandakan im...